Mengenal Seni Bela Diri Tradisional Indonesia – Budaya Indonesia yang kaya dan beragam memanifestasikan dirinya dalam aspek keseharian yang tak terhitung jumlahnya; apa yang orang makan, apa yang mereka kenakan, bagaimana mereka bergerak, hingga ke bentuk olahraga, seni, dan hiburan. Sebagai seni bela diri tradisional Indonesia, Pencak Silat dijalin begitu erat ke dalam jalinan budaya lokal. Lebih dari sekedar tolak ukur bela diri, namun juga sebagai wujud performans, roda penggerak yang tidak terpisahkan dalam sejarah bangsa menuju kemerdekaan, dan wujud praktik keagamaan.

Pencak Silat adalah bentuk seni bela diri tradisional yang terlihat di berbagai budaya di Asia Tenggara dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, hingga Filipina. Setiap wilayah memiliki cara pandang yang berbeda pada seni, tetapi sebagian besar bentuk tampaknya berfokus pada serangan, manipulasi sendi, lemparan, dan persenjataan. ‘Pencak’ yang dapat berarti gerak-gerik tradisional dalam pakaian adat yang diiringi musik tradisional, sedangkan ‘Silat’ berarti teknik bela diri. Jadi pada dasarnya ‘Pencak Silat’ berarti ‘seni bela diri’ dalam dialek lokal, dengan penekanan pada aspek tradisional. hari88

Asal Usul Pencak Silat

Pencak Silat berjalan jauh sebelum catatan-catatannya yang terdokumentasi. Bentuk seni tradisional diyakini banyak diajarkan secara lisan dan pengalaman dari generasi ke generasi. Di beberapa kerajaan kuno, asal usul Pencak Silat terkait erat dengan legenda tentang perkelahian antara dua hewan, yang biasanya disaksikan oleh seorang wanita. Di Kerajaan Sriwijaya, pencak silat sangat diyakini terinspirasi dari perkelahian antara seekor harimau dan burung besar, sedangkan menurut legenda Sunda pencak silat adalah tentang monyet dan harimau. Pukulan dan gerakan kedua hewan tersebut menjadi dasar dari gerakan Pencak Silat. Komunitas lain mengaitkan konsepsi Pencak Silat dengan para pemimpin yang dihormati, pejuang, bahkan pemimpin spiritual zaman kuno.

Meskipun catatan sejarah tentang Pencak Silat langka, seni bela diri tercermin melalui berbagai artefak persenjataan dan melalui ukiran yang ditemukan di candi-candi kuno. Ukiran batu di Candi Borobudur, misalnya, menunjukkan berbagai macam jurus Pencak Silat yang telah diketahui, menunjukkan pentingnya dan asal mula kuno pada abad ke-7 dan seterusnya.

Tujuan Pencak Silat

Menurut antropolog, Pencak Silat pertama kali digunakan untuk tujuan praktisnya sebagai teknik untuk melindungi manusia dari alam. Saat itu, ancaman yang lebih terkait dengan masyarakat adalah ancaman alam, seperti serangan hewan atau kondisi kehidupan yang ekstrim.

Selama pergolakan menuju kemerdekaan Indonesia, Pencak Silat mengambil peran baru sebagai teknik yang membantu pejuang lokal mempertahankan kampung halaman mereka melawan penjajah. Pahlawan lokal terkenal seperti Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dhien dan banyak lagi, telah menggunakan seni bela diri dalam pertempuran melawan penjajah.

Pencak Silat dalam Budaya Indonesia

Proses penyebarluasan Pencak Silat dari generasi ke generasi seringkali didukung oleh legenda-legenda hebat dan pejuang, yang akhirnya masuk ke dalam wacana sehari-hari dan pada gilirannya membantu membentuk budaya lokal. Tokoh-tokoh heroik dari budaya yang berbeda seperti Si Pitung, Hang Tuah, dan Gajah Mada adalah orang-orang yang memiliki kehebatan Pencak Silat yang membuktikan kemampuan bela diri sebagai kualitas yang diinginkan masyarakat.

Lebih dari kapasitas fisik, praktik Pencak Silat juga dipandang sebagai orang yang memiliki kekuatan mental dan spiritual yang unggul. Seni bela diri ini, entah bagaimana, melalui wacana dan adat istiadat sehari-hari, menempatkan dirinya dalam banyak aspek masyarakat, terutama agama dan tradisi.

Mengenal Seni Bela Diri Tradisional Indonesia

Pencak Silat dan legenda sekitarnya bercampur dengan adat istiadat sehari-hari dan ajaran agama, dan pada abad ke-14, seni bela diri diajarkan bersama prinsip-prinsip Islam di ruang-ruang keagamaan. Komunitas lain menuntut praktisi untuk memulai dengan meditasi dan pertapaan untuk menumbuhkan kualitas batin sebelum melanjutkan ke pertunjukan fisik sehingga filosofi agama dan budaya terkandung dalam setiap gerakan.

Sebagai aspek budaya, Pencak Silat sering ditampilkan sebagai pertunjukan atau prosesi adat pada saat upacara. Dalam budaya Betawi misalnya, Pencak Silat digunakan sebagai lakon seremonial dalam pernikahan adat. Drama tersebut menunjukkan pengantin pria menunjukkan ketangguhannya saat ia melindungi pengantin wanita dari pejuang lain yang mencoba menculiknya, menggunakan gerakan dan sikap Pencak Silat.

Pencak Silat Hari Ini

Sekarang, seni bela diri tradisional dirayakan di seluruh dunia. Federasi Pencak Silat Internasional diikuti sebanyak 28 negara dari seluruh dunia. Kejuaraan Dunia seni bela diri ini, Pencak Silat, terakhir di Bali menampilkan petarung dari 42 negara. Penasaran ingin mencoba seni bela diri unik ini? Bukan hanya untuk para pejuang Indonesia lagi, Anda bisa menemukan bengkel Pencak Silat di negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Austria, dan lainnya.